Ujian Untuk Naik

"TUHAN akan mengangkat engkau menjd kepala dan bukan menjd ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yg kusampaikan pada hari ini kaulakukan dgn setia," (Ulangan 28:13)  Ayat di atas mungkin merupakan ayat favorit setiap anak Tuhan. Setiap org ingin mengalami seperti yg dijanjikan Tuhan lewat ayat itu. Sayangnya bnyk org hanya ingin "naik" tetapi lupa bhw utk "naik" selalu ada konsekuensinya.  Kita tahu  bhw utk "naik" punya kaitan erat dgn "berat"? Jika kita naik ke gunung? Semakin dekat puncak, semakin berat perjalanan. Tipisnya oksigen, terjalnya jalan, pengaruh gravitasi membuat perjalanan menuju puncak terasa berat.  Sblm naik kelas akan selalu ada ujian. Tdk ada seorg pun yg naik kelas dgn begitu sj tanpa ujian. Hidup bekerja dgn prinsip spt itu jg. Jika ingin dibawa Tuhan naik, berarti kita hrs siap diuji. Semakin tinggi kita dibawa Tuhan naik, semakin berat ujian yg hrs kita lalui.  Banyak anak Tuhan yg ingin dibawa Tuhan naik, tapi mrk tak bersedia menghadapi beratnya ujian. Makanya tak heran kalau hidupnya begitu2 sj. Hal ini bukan krn Tuhan tdk membawanya naik, tapi krn ia sendiri yg tdk siap utk menghadapi beratnya ujian.  Daud dibawa naik oleh Tuhan sedemikian tinggi. Dari gembala domba menjd gembala Israel. Dari rakyat biasa menjd raja. Apakah hal itu terjadi dgn begitu sj? Daud kenyang dgn "drama kehidupan". Dia hrs menghadapi berbagai ujian hidup yg berat. Difitnah, disalah mengerti, dibenci, diancam, melakukan yg baik tapi dibalas dgn Jahat, bahkan di-kejar2 Saul utk dibunuh.  Semua rangkaian ujian tsb justru membuat Daud memiliki kepribadian dan mental yg kuat. Setelah semuanya teruji, akhirnya Tuhan mendudukkan Daud menjd raja atas seluruh Israel? Bgmn dgn kita? Siapkah kita utk diuji?  Ayub 23:10 "Krn Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul spt emas."  Tetap semangat dan tegar dlm menjalani setiap ujian dan proses kehidupan.  Tuhan memberkati !!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Iman Yang Kokoh

Filosofi Jam Dinding

Apakah Untungnya Kemarahan ?